-->

PENYEBAB TAKUTNYA BERBICARA


  • KARENA TRAUMA SALAH UCAP 
Ada seorang kepala tim dari perusahaan alat kesehatan berkata "Bulan ini saya ada presentasi,tapi saya bingung."
Ia memiliki kemampuan niaga yang sangat baik, sehingga dia di tarik oleh perusahaan itu. Tepai ia takut akan tidak bisa berbicara. Saat duudk santai ia mampu mengeluarkan kemampuannya yang luar biasa dalam berbisnis, tapi ia memiliki masalah saat presentasi.

Ia berkata, "Saat bicara biasa saja saya bisa, seharusnya saat presentasi juga, kan?" Saya bukannya tidak bisa presentasi. Akhir tahun lalu, saya pernah presentasi untuk pesanan yang bernilai miliaran. karena waktu itu sangat gugup, tidak seperti biasanya saya melakukan banyak kesalahan sehingga pesanan punmelayang begitu saja. Akibatnya perusahaan mengalami kerugian yang sangat besar. Karena hal itu yang mengganggu mental saya."


Pada akhirnya ia mengerti, bahwa sebuah kesalahan telah mengikatnya. Itu yang membuat dia trauma, dan jadi takut presentasi. Karena trauma seperti itu, tidak banyak orang berpresentasi ataupun menyajikan paparan penting. Karena hal itu, mereka mengalami hambatan besar dalam dunia kerja. Dalam bisnis, berbicara merupakan daya saing yang sangat penting. Maka, jika tidak dapat menguasainya mau tidak mau akan tersingkir.

Akibat trauma, banyak juga orang di luar sana yang tidak bisa berbicara dengan normal. Ciri-ciri dari gejala ini adalah:



  • Berbicara dengan terbata-bata
  • Dengan gagap yang berlebihan
  • Tidak berani menatap orang lain
  • Dengan suara yang kecil dan bergetar
Orang yang menampakkan gejala seperti itu karena tidak merasa percaya diri yang di sebabkan oleh luka psikologis saat tumbuh dewasa, trauma, atau merasa rendah diri. Mengubah cara berbicara sangat tidak mungkin, karena rasa trauma dan rendah diri sangat mempengaruhi bagi seseorang. 



Tetapi menurut Alfred Adler seorang psikolog sekaligus psikiater, itu sama sekali tidak benar. Dalam The Courage to be Hated, seorangfilsuf membantah teori Freud yang mengatakan bahwa luka hati yakni trauma adalah penyebab mutlak ketidakbahagiaan. Ia bahkan berkata:

Menurutnya sebuah pengalaman bukan penyebab kegagalan ataupun kesuksesan. Menurutnya kita tidak akan menderita karena kejutan yaitu trauma, yang kita dapatkan dari pengalaman. Makna yang di berikan pengalaman yang menentukan bukan pengalaman yang menentukan diri kita. 

Memulihkan rasa percaya diri  dan berubah menjadi orang yang mampu berbicara dengan cerdas, merupakan ccara mengatasi trauma.



MEMBUANG RASA TAKUT

Barack Obama saat berusia 2 tahun, ayahnya yang berkulit hitam ber cerai dengan ibunya yang berkulit putih. Lalu ibunya menikah lagi dengan orang indonesia, sedangkan beliau tumbuh dalam asuhan kakek dan neneknya di Hawai. Beliau adalah anak blasteran, meskipun keturunan kulit hitam. Rasa rendah diri dan Trauma membuatnya tersesat hingga menyentuh obat-obatan terlarang. Walaupun memili latar belakang seperti itu, tapi beliau memiliki kemampuan berpidato yang mumpuni. dan sekarang beliau menjadi presiden yang diakui oleh orator ternama. 

Beliau tumbuh di lingkungan yang kurang bagus dengan trauma dan rasa rendah diri yang tinggi. Hal ini menjadi batu sandungan bagi kemampuan beliau. Rasa rendah diri dan traumanya itu di jadikan energi untuk tumbuh dan menarik dirinya terus-menerus, itulah sebabnya beliau tidak gugup dan terbata-bata dan cara bicaranya tidak gagap. Karena itu ucapannya yang penuh rasa percaya diri, dapat menggerakan hati banyak orang.



Begitu pula dengan Steve Jobs seorang jagoan presentasi. Ia merupakan anak adopsi, ia merasa trauma dan rendah diri. Ia pun juga pernah tersesat dan bersentuhan dengan obat-obatan terlarang. Tapi ia mampu menjadi orang paling pandai di dunia.

Keyakinan diri mereka yang kuat  yang membuatnya di akui sebagai ahli bicara secara tegas, jelas dan lugas. Rasa percaya diri yang kuat adalah hal utama untuk bisa pandai berbicara. Seseorang yang kurang percaya diri  mudah merasa berdebar-debar. Berikut beberapa tips menghilangkan rasa gugup. Ada 4 hal yang menjadikan kita memiliki keberanian untuk bicara dengan mantap:



  1. Membuat Karikatur Pendengaran

Kita harus berfikir kalu audiens adalah orang yang mendengarkan klita dengan gembira, bukan orang yang akan menilai kita. Bayangkan kalau audiens sedang menyembunyikan kaos kaki yang berlubang di dalam sepatunya. Dengan itu anda akan menunjukan kemampuan anda dengan baik, dan akan merasa lebih nyaman.

      2. Menghindari Merendahkan Kapasitas Diri Saat Memperkenalkan Diri

"Saya banyak kekurangan, tapi...."
"Saya tidak sempat mempersiapkannya dengan baik..."
Kalimat-kalimat ini tidak berfungsi untuk mengungkapkan rasa rendah hati. Justru malah membuat audiens kepercayaannya turun dan membuat tidak fokus. Hal itu malah membuat gelisah dan tidak bisa lolos dari rasa gugup.




       3. Mempelajari Konten Dengan Baik

Audiens akan memasang telinga dan berhenti menilai, saat kita lebih banyak tau di banding audiens. Audiens akan melihat dengan sorot mata lembut dan mendengarkan saat kita sangat menguasai materi. Akan lebih mudah dalam berbicara saat kita mempelajari konten presentasi.

      4. Mengucapkan "Mantra" Dengan Penuh Keyakinan

"Hari ini aku akan menyampaikan presentasi terbaik."
"Aku yang terbaik."

Untuk meredakan rasa gugup, mantrai diri dengan ucapan yang menyakinkan. Ucapan tersebut dapat di ucapkan dengan membayangkan diri sendiri saat berada di atas panggung. dan semakin lama akan semakin muncul keberanian dalam diri.


Di tulis ulang dari buku Bicara Itu Ada Seninya.
Bagi anda yang ingin belajar Public Speaking dapat mendaftar di IAI Public Speaking, 0821-4150-2649




Back to Top