-->

PENTINGNYA STORYTELLING DALAM PUBLIC SPEAKING

Seorang pekerja profesional sangat memerlukan teknik berbicara storytelling, seperti dokter, pengacara, dan akuntan publik. Dengan menggunakan teknik storytelling ini, klien pasti akan memberikan apresiasi untuk anda.

"Kalimat pertama yang mmenarik untuk di dengar."
"Beritahu kelebihanmu."
"Gunakan angka."
"Setelah diterima bekerjam selesaikan sesuai target waktu."
"Menggunakan suara yang jelas dan lantang."

Hal-hal tersebut dapat kita gunakan saat memperkenalkan diri. Hal tersebut tidaklah di lupakan. Saya sering menekankan kepada mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja. Tapi ada satu hal lagi yang akan saya tambahi disini, yaitu storytelling.



Dari pada gabungan kelima hal di atas, storytelling mempunyai daya yang lebih kuat. Dan storytelling dapat membantu anda agar tim pewawancara terpikat kepada anda saat memperkenalkan diri.

Menyebutkan spesifikasi diri merupakan suatu kesalahan yang biasanya di lakukan seseorang saat wawancara. Ya tentu nya anda ingin memberitahukan kelebihan anda sebanyak-banyak nya dalam waktu yang sangat singkat. Akan tetapi, Akan sulit menemukan perbedaan anda dengan kandidat lainnya, jika tidak terlalu luar biasa.

Maka dari itu, diperlukan sorytelling. Cerita yang menembus hingga ke dasar hati tidak hanya akan memberi nilai lebih, tetapi juga akan menutupi kekurangan yang di miliki. Tidak hanya untuk wawancara, dalam pertemuan bisnis ataupun pribadi, menggunakan teknik storytelling merupakan cara yang sangat efektif.



 Ada sebuah cerita, yaitu cerita tentang roti bagel, dalam cerita ini juga menggunakan kekutan storytelling. Bagel yaitu roti yang keras dan berbentuk mirip dengan donat. Di balik lahirnya roti ini ada sebuah kisah. Konon ada seorang tukang roti dari jerman yang memiliki istri seorang yahudi. Pada suatu hari, sang istri di tangkap oleh tentara nazi dan di masukkan di penjara. Lalu, lelaki itu menyusup bekerja di dapur pembuatan roti dalam penjara dengan niat untuk menyelamatkan istrinya. Kepala penjara pun mengakui kehebatan laki-laki itu, dan mengizinkan menghabiskan satu malam dengan istrinya.

Saat menjelang pertemuan, laki-laki itu membuatkan roti sang istri. Dia hanya memberi sedikit ragi, karena agar roti itu keras, dan saat di makan akan cepat merasa kenyang. Lalu ia membuat lubang besar pada roti itu, agar bisa dijalin tali dan mengikatnya pada pantalon istrinya. Hal tersebut di lakukan supaya roti-roti tersebut tidak di curi oleh orang lain. keduanya berjanji untuk bertemu lagi sebelum roti terakhir habis. Akan tetapi, mereka tidak dapat bertemu lagi untuk selamanya. Lalu lelaki itu pulang ke kampung halaman dan membuat roti begel setiap kali merindukan istrinya. Sejak saat itu roti begel menjadi terkenal di seluruh dunia karena cerita ini.

Sayangnya kisah roti begel itu hanya karangan. Akan tetapi, karena storytelling-nya yang sangat kuat, public tidak peduli lagi dengan aslinya. Sehingga ketika memakan roti begel di kafe atau toko roti, pasti akan terngiang cerita sedih si tukang roti dari jerman, dan istrinya dari yahudi.



Selain cerita di atas, ada lagi cerita yang meninggalkan kesan mendalam. Yaitu kisah Paul Robert Potts. Suatu ketika, ada seorang pria yang ber tampang pas-pasan dan bekerja sebagai slaesman mengikuti audi Britain's Got Talent dan berkata ingin menyanyikan opera. Dan tak ada satu pun yang tertarik. Lalu ia menyanyikan aria "Nessun Dorma" dengan suara yang merdu. Ini merupakan lagu yang di nyanyikannya untuk bangkit dari masa lalu nya. Saat ia berjuang melawan kanker, kecelakaan lalu lintas, pengucilan, dan kemiskinan. Sungguh mengejutkan, para penonton tenggelam dalam perasaannya masing-masing.

Jika ia berasal dari golongan elit dan seorang penyanyi yang tmpan, mungkin ia tidak mendapat respon sebaik itu. Saat bernyanyi, audiens seakan menyaksikan tokoh dalam dongeng. Melalui kesengsaraannya itu, ia menjadi penyanyi pop yang opera yang mendunia. Setiap orang yang mendengar nama Paul Robert Potts pasti akan teringat kisahnya yang hanyut dalam keharuan.

Katarsis Dalam Cerita Yang Bagus

Berikut merupakan kata-kata yang di ucapkan oleh Doug Stevenson, seorang konsultan ahli presentasi dan pelatih teknik mengajar terbaik di amerika.
"Latihan storytelling sama dengan mengasah kemampuan berkomunikasi. Storytelling akan sangat membantu jika anda berencana untuk menjadi seorang pembicara. Tapi kalaupun tidak, storytelling juga dapat menjadi senjata yang besar dalam kehidupan sosial anda."

 Menurutnya pada saat mengajar, pertemuan bisnis, wawancara, ataupun kehidupan sehari-hari storytelling merupakan keterampilan berbicara yang bermanfaat. Lalu bagaimana caranya menggunakan teknik storrytelling? Storrytelling yang baik membutuhkan empat hal yaitu tema, konflik, simpati, dan solusi. Dan Ada dua faktor tambahan yaitu pembalikan dan alasan. Kita liat ke empat usur tersebut :



1. Tema

Harus mempunyai tema yang menonjol, karena cerita yang memiliki tema yang menonjol akan disukai orang-orang. Legenda ataupun dongeng-dongeng klasik bertahan lama karena memiliki tema yang sangat menarik, bahwa yang baik akan menang dan yang jahat akan di hukum. Dan Harus konsisten pada satu tema.

2. Konflik

Kisah yang menarik tidak akan bisa di pisahkan dari Knflik dan Klimaks. Semakin dalam sebuah konflik maka, semakin berlipat emosi dalam sebuah cerita. Konfliklah yang membuat orang-orang tenggelam dalm cerita.

3. Simpati

Namun, tema dan juga konflik saja tidak cukup untuk menghidupkan cerita. Kita ambil contoh dari cerita penderitaan tidak bisa makan saat berwisata ke luar negri. Jika makanan itu adalah makanan khayalan yang bernama bontaville, Maka tidak akan ada yang merasa simpati terhadap cerita yang asing. Cerita harus familier dan mudah di pahami agar bisa menarik simpati.

4. Solusi

Cerita yang di nilai bagus yaitu cerita yang bisa mengatasi konflik-nya.

Ada faktor tambahan di samping keempat faktor tersebut. Tidak maslah jika faktor ini tidak di adakan tapi, akan lebih efektif bila faktor ini di adakan. "Pembalikan" Akan berfungsi memberikan kejutan pada cerita yang membosankan. Jika alur cerita tidak bisa ditebak, maka akan menimbulkan rasa penasaran dan konsentrasi. "Alasan" Membuat cerita dapat di percayai. Agar kisah tidak berkesan penuh kebohongan anda harus menunjukkan alasan-alasannya.

Di tulis ulang dari buku Bicara Itu Ada Seninya.
Bagi anda yang ingin belajar public speaking, dapat mendaftar di IAI public speaking, 0821-4150-2649

Back to Top